Thursday, August 27, 2009

solo city in indonesia

Berburu Jajanan di Pasar Gede


Pasar Gede yang dikenal sebagai salah satu pasar tradisional tertua di Solo, juga memiliki sejumlah jajanan khas yang patut untuk Anda coba dan nikmati.

Es dawet Pasar Gede misalnya, minuman segar ini sudah lumayan terkenal. Tempat jualannya dapat dengan mudah ditemui jika Anda masuk dari pintu pasar sebelah utara. Selain dawet, minuman ini juga berisi telasih, jenang sumsum, ketan hitam, dan tape ketan. Jadi, selain menyegarkan, minuman ini sekaligus bisa mengenyangkan.

Selain es dawet, ada gempol pleret, minuman dari santan ini memiliki rasa yang unik, perpaduan antara manis dan gurih, di dalamnya terdapat ‘bola bola’ kecil yang terbuat dari beras. Penjual gempol pleret bisa ditemui di samping pintu utama Pasar Gede. Bagi Anda yang mungkin kurang nyamanblusukan masuk pasar tradisional, tak perlu risau, karena es dawet dan gempol pleret Pasar Gede telah membuka cabangnya di Langen Bogan.

Untuk makanannya ada lenjongan, lenjongan adalah sejenis jajanan pasar komplit, terdiri dari klepon, gethuk, cenil, gendar, tiwul, dan lain lain. Lalu diatasnya ditaburi parutan kelapa, dan Anda bisa memilih gulanya, ada gula halus, maupun gula jawa yang sudah dicairkan. Untuk lenjongan dengan isi komplit, Anda hanya perlu merogoh kocek 3000 rupiah saja, cukup murah.

Di Pasar ini kita masih bisa menemui cabuk rambak, makanan khas asli Solo yang jarang ada di sembarang tempat. Terdiri dari ketupat yang diiris tipis lalu diberi sambal yang terbuat dari kelapa parut, kemiri, wijen, daun jeruk dan lombok. Tambah nikmat jika disantap dengan karak (kerupuk nasi).

Untuk Anda pecinta kopi, di Pasar Gede terdapat satu toko kopi, namanya Toko Podjok. Toko Podjok berdiri sejak sekitar tahun 1945, dan sekarang ini sudah dikelola oleh generasi ke-3. Toko ini menyediakan kopi dalam bentuk biji, maupun giling. Ada robusta dan arabika, per ons-nya dijual 3000-3600 rupiah. Toko Podjok juga memproduksi kopi dalam kemasan, yakni kopi bubuk tjap Angkring, merek ini sudah cukup terkenal di Solo dan sekitarnya.

Ya, untuk menemukan jajanan yang enak dan murah di Solo, kadang kita musti blusukan masuk ke dalam pasar tradisional. Jangan sampai pasar-pasar tradisional itu tergusur oleh pusat-pusat perbelanjaan modern.

© Naskah dan foto oleh Dony Alfan

WAYANG ORANG SRIWEDARI

Selain surga bagi wisata kuliner, sebagai kota budaya kota Solo tentu saja juga memiliki beragam stok wisata budaya. Salah satu wisata budaya di kotaSolo yang dapat dinikmati setiap malam adalah pertunjukan kesenian wayang orang. Anda tinggal mengunjungi Gedung Wayang Orang yang berada di komplek Taman Hiburan Rakyat Solo. Tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam, cukup siapkan uang Rp.3000,00 maka anda sudah bisa menyaksikan totalitas para pemain dalam memerankan tokoh-tokoh pewayangan. Pertunjukan dimulai pukul 20.30 WIB sampai selesai. Durasi pentas wayang orang ini tergantung dengan lakon apa yang sedang dimainkan. Jangan khawatir soal perut anda, karena di seputar gedung pertunjukan anda juga bisa membeli cemilan ndeso macam kacang godok, telo godok, gedang godok, dan lain-lain untuk menemani anda menikmati pertunjukan. Di dalam gedung ini, Anda juga tidak perlu takut kegerahan, karena sudah dilengkapi penyejuk ruangan alias AC.

Telah lama pertunjukan wayang orang ini menjadi agenda rutin komplek THR Solo. Wayang orang Sriwedari pernah mengalami masa jaya pada sekitar tahun 70-an. Namun sekarang jumlah pengunjung tinggal dapat dihitung dengan jari, meski begitu hal tersebut tidak menyurutkan semangat para seniman wayang orang tersebut untuk total memainkan perannya. Totalitas disini dapat kita lihat dari tata panggung, tata lampu, kostum, serta akting para pemain yang terlihat bagus dan tertata dengan rapi.

Jadi bagi anda yang sedang merencanakan atau malah sudah berada di kotaSolo, segera saja masukkan pertunjukan Wayang Orang Sriwedari dalam daftar tempat yang harus anda kunjungi. Mari kita lestarikan kebudayaan kita sendiri sebelum dilakukan oleh orang lain.

Teks & Foto : Sigit Nugroho

Sepinya penonton tidak menyurutkan para pemain untuk berkesenian


Akting yang total dari para pemain disetiap pementasan


No comments:

Post a Comment